Joko Widodo ::. Kiai Muhammad Mughits Tidak Setuju Dengan Penutupan Masjid
Pada Era Joko Widodo (Jokowi) Peraturan banyak yang aneh, bencana banyak dan begitu juga kegaduhan, terkenal pandemi corona saat ini mengakubatkan krisis ekonomi terbesar sepanjang sejarah indonesia, bukan hanya yang miskin yang terkena imbas nyata krisis ekonomi yang disebabkan peraturan corona sekarang ini, namun orang yang kaya pun banyak yang jatuh miskin. artis saja sekarang mengeluh, bagaimana rakyat kecil!!!.
Dan lebih aneh lagi saat ada peraturan masjid harus ditutup
Ini jelas sangat aneh, mana ada masjid ditutup dan alasannya hanya karena corona, sedangkan corona masih tidak diketahui ada dimana itu corona, siapa yang dihinggapi corona, lalu tahu-tahu merata semua masjid harus ditutup, ummat islam shalat di rumah masing-masing. jelas sangat tidak masuk akal, karena ini hal agama, dan pembahasan mengenai agama haruslah ada dalil yang pas dan cocok, tidak boleh langsung mengeluarkan hukum.
Saya Setuju Dengan Pendapat Kiai Muhammad Mughits
Beliau Kiai Muhammad Mughits tidak setuju masjid ditutup. Banyak alasan yang menjadi dasar kenapa beliau tidak setuju apabila masjid harus ditutup, dan diantaranya ialah tidak ada dalil yang mengharuskan masjid ditutup dengan alasan yang masih setaraf dhan.
Kiai Muhammad Mughits Membantah Dalil Hadits Makan Bawang
Ada juga orang yang mempunyai pendapat masjid harus ditutup dan shalat di rumah menggunakan dalil hadits orang yang memakan bawang tidak boleh ke masjid.
Padahal hadits tersebut melarang orang yang makan bawang ke masjid karena bawang itu memiliki bau yang sangat menyengat yang bisa mengganggu jama'ah yang lain. jadi semestinya apabila hadits tersebut yang digunakan bukanlah dalil untuk menutup masjid, namun sebagai dalil yang mengharamkan orang terkena penyakit menular seperti corona untuk tidak ke masjid agar tidak membahayakan atau menularkan kepada yang lain, sedang bagi yang sehat tetap ke masjid.
Kira kira begitu penjelasan dan pendapat Kiai Muhammad Mughits, dan pendapat beliau ini jelas lebih masuk menurut saya. Jika masjid ditutup dan tempat-tempat lain yang juga tempat berkumpul tidak ditutup rasanya sangat aneh, kok bisa hanya masjid yang menjadi sasaran, kenapa yang lainnya tidak, padahal di masjid berjamaahnya juga tidak lama, coba bandingkan dengan pasar. di pasar sudah memakan banyak waktu, disana juga banyak orang yang tidak begitu bersih. dan yang paling jelas tidak butuh dalil khusus untuk menutup pasar, tinggal pemerintah mengeluarkan perintah pasar sudah bisa tutup.
Pada Era Joko Widodo (Jokowi) Peraturan banyak yang aneh, bencana banyak dan begitu juga kegaduhan, terkenal pandemi corona saat ini mengakubatkan krisis ekonomi terbesar sepanjang sejarah indonesia, bukan hanya yang miskin yang terkena imbas nyata krisis ekonomi yang disebabkan peraturan corona sekarang ini, namun orang yang kaya pun banyak yang jatuh miskin. artis saja sekarang mengeluh, bagaimana rakyat kecil!!!.
Dan lebih aneh lagi saat ada peraturan masjid harus ditutup
Ini jelas sangat aneh, mana ada masjid ditutup dan alasannya hanya karena corona, sedangkan corona masih tidak diketahui ada dimana itu corona, siapa yang dihinggapi corona, lalu tahu-tahu merata semua masjid harus ditutup, ummat islam shalat di rumah masing-masing. jelas sangat tidak masuk akal, karena ini hal agama, dan pembahasan mengenai agama haruslah ada dalil yang pas dan cocok, tidak boleh langsung mengeluarkan hukum.
Saya Setuju Dengan Pendapat Kiai Muhammad Mughits
Beliau Kiai Muhammad Mughits tidak setuju masjid ditutup. Banyak alasan yang menjadi dasar kenapa beliau tidak setuju apabila masjid harus ditutup, dan diantaranya ialah tidak ada dalil yang mengharuskan masjid ditutup dengan alasan yang masih setaraf dhan.
Kiai Muhammad Mughits Membantah Dalil Hadits Makan Bawang
Ada juga orang yang mempunyai pendapat masjid harus ditutup dan shalat di rumah menggunakan dalil hadits orang yang memakan bawang tidak boleh ke masjid.
Padahal hadits tersebut melarang orang yang makan bawang ke masjid karena bawang itu memiliki bau yang sangat menyengat yang bisa mengganggu jama'ah yang lain. jadi semestinya apabila hadits tersebut yang digunakan bukanlah dalil untuk menutup masjid, namun sebagai dalil yang mengharamkan orang terkena penyakit menular seperti corona untuk tidak ke masjid agar tidak membahayakan atau menularkan kepada yang lain, sedang bagi yang sehat tetap ke masjid.
Kira kira begitu penjelasan dan pendapat Kiai Muhammad Mughits, dan pendapat beliau ini jelas lebih masuk menurut saya. Jika masjid ditutup dan tempat-tempat lain yang juga tempat berkumpul tidak ditutup rasanya sangat aneh, kok bisa hanya masjid yang menjadi sasaran, kenapa yang lainnya tidak, padahal di masjid berjamaahnya juga tidak lama, coba bandingkan dengan pasar. di pasar sudah memakan banyak waktu, disana juga banyak orang yang tidak begitu bersih. dan yang paling jelas tidak butuh dalil khusus untuk menutup pasar, tinggal pemerintah mengeluarkan perintah pasar sudah bisa tutup.
0 komentar:
Posting Komentar